Skip to main content

Tunas Baru

Oleh: Awan Hitam Tunas baru Akar kokoh Menjulang Penerus kehidupan Penjelajah dunia Dalam genggaman Satu sentuhan Merubah segalanya Tentang kepemimpinan Tempat kembali Sujud syukur Allah M,18 April 2021     Baca Juga: artikelartikelterbaru.blogspot.com Atau Kunjungi:  jediaidee.blogspot.com

Menjilat Lidah

Oleh: Awan Hitam

Menjilat lidahmu
Umpama minum telaga kautsar
Tiada lagi kehausan

Berpagut dalam kemesraan
Berbagi rasa luapan jiwa
Bergumul dengan kecupan aduhai

Sungguh piawai
Kau memainkan puncaknya
Diplintir-plintir laksana adonan

Ouh, aku menggeliat
Tak paham dengan semua ini
Hanya bisa mendesah

Kita dalam sepi
Membangun istana asmara
Pondasi cinta menguatkan

Menyemai kenikmatan duniawi
Bara panas menghujam dada
Tak ingin berpijak kemana-mana lagi

Karena engkaulah lautan cinta
Yang harus kulompati
Dan kususul kedalamannya

Kuaduk airnya
Kusemprotkan rasa terdalam
Hingga peluh bercucuran

M,14 April 2021

  
 Baca



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tunas Baru

Oleh: Awan Hitam Tunas baru Akar kokoh Menjulang Penerus kehidupan Penjelajah dunia Dalam genggaman Satu sentuhan Merubah segalanya Tentang kepemimpinan Tempat kembali Sujud syukur Allah M,18 April 2021     Baca Juga: artikelartikelterbaru.blogspot.com Atau Kunjungi:  jediaidee.blogspot.com

Keheningan Malam

Oleh: Awan Hitam Teriakan di keheningan malam Adalah desahan terpanas yang memilukan Saat rasa mencapai puncaknya Adalah rindu yang tak pernah usang Adalah cinta yang tak pernah kadaluarsa Kutitipkan pada semesta Menjerit histeris Memecah kesunyian Terdampar di medan laga Perihal kepuasan hati Menuntaskan mimpi-mimpi Membuang rasa perduli Mengalungkan lara Pada jeda yang tak terkira Pada hati tiada tepi Berpikir masa lalu Sebagai kesalahan Adalah penistaan jiwa Mengalirkan angan Menyatukan harap Meski harus terjungkal M,15 April 2021 Baca Juga Atau singgah di : ahkmadfauzi.blogspot.com

Biasa Saja

Oleh: Genji Takeya Aku pikir Aku lewati Tanpamu Biasa saja Tidak ada efek Inilah takdirku Jalanku Pilihanku Persetan denganmu Dalam sandaran Adalah Tuhan Semesta Sudah cukup Terlalu bercita-cita Jika kepalsuan ada di depan mata Aku,kamu, kita Adalah keluarga kecil Yang ingin bahagia Jika tiada perduli Aku bisa apa Abaikan saja M,18 April 2021      Kunjugi Juga        Baca Juga